KABUPATEN BEKASI — Dalam upaya memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara di tengah masyarakat, Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat VII, Puteri Komarudin, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, pada 19 Oktober 2025.
Kegiatan yang dihadiri Kepala Desa Ciledug Iing Solihin, Ketua BPD Eras Rasidi, Ketua Karang Taruna Nedi Junaedi, serta tokoh masyarakat, pemuda, dan agama ini berlangsung penuh keakraban. Para peserta tampak antusias menyimak setiap paparan Puteri tentang pentingnya mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.
Dalam sambutannya, Puteri yang kini bertugas di Komisi XI DPR RI menjelaskan bahwa komisinya bermitra dengan lembaga-lembaga keuangan seperti Bank Indonesia, OJK, BPK, dan Himbara. Ia menyoroti maraknya kasus pinjaman online (pinjol) ilegal yang kerap menjebak masyarakat kecil. Menurutnya, peningkatan literasi keuangan juga menjadi bagian dari tanggung jawab kebangsaan yang sejalan dengan semangat Pancasila.
“Empat Pilar Kebangsaan — Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika — adalah pondasi berdirinya Republik Indonesia. Di era media sosial yang serba cepat ini, banyak yang mulai lupa pada dasar-dasar bernegara. Karena itu, sosialisasi ini penting untuk terus kita hidupkan,” ujar Puteri.
Puteri juga mengingatkan, Pancasila bukan sekadar hafalan di masa sekolah, melainkan pedoman moral dan arah kebijakan negara. Ia mencontohkan bagaimana setiap pembahasan undang-undang di DPR, termasuk sektor keuangan dan pembangunan, selalu berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa UUD 1945 berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif — baik di tingkat pusat maupun desa. “Di desa, Kepala Desa punya BPD sebagai mitra. Begitu pun di pusat, Presiden bekerja dengan menteri, sementara DPR menjalankan fungsi legislasi dan pengawasan,” tuturnya.
Menyinggung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Puteri menegaskan pentingnya menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan dan dinamika politik. “Jangan sampai perbedaan daerah, budaya, atau kepentingan menjadi alasan untuk berpecah. Semua kembali ke satu rumah besar — Indonesia,” ucapnya lembut.
Menutup sosialisasi, Puteri mengajak masyarakat Bekasi untuk terus menghargai keberagaman yang ada. Ia meyakini, semangat kebersamaan dan toleransi adalah kekuatan sejati bangsa.
“Perbedaan bukan alasan untuk berjarak, tapi cara untuk saling memahami. Dari Bekasi, mari kita kuatkan kembali semangat persatuan dalam keberagaman,” pesan Puteri yang disambut tepuk tangan hangat peserta.(CS)









