PATRIOT PALAPA, Maluku, 30 Mei 2025 — Masyarakat Maluku dikejutkan oleh beredarnya surat resmi dari Gubernur Maluku yang menyatakan penundaan Ivent Kemah Bela Negara Tingkat Nasional tahun 2025 yang rencananya akan digelar di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Penundaan ini memantik reaksi beragam dari publik. Sebagian menilai langkah tersebut wajar di tengah kondisi keuangan daerah yang sedang mengalami pemangkasan anggaran. Namun tak sedikit pula yang menganggap alasan dalam surat tersebut justru menunjukkan lemahnya kemampuan manajerial dan diplomasi Gubernur Maluku dalam mengelola momentum nasional yang strategis.
Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa alasan penundaan berkaitan dengan persoalan transportasi dan akomodasi. Namun hal ini menuai kritik tajam dari pengamat sosial, W. Tomson.
“Ini bukan alasan yang bisa diterima. Jika Gubernur memiliki networking yang kuat, maka tidak ada yang mustahil. Pemprov seharusnya bisa menggandeng PT PELNI maupun TNI AL untuk menyelesaikan persoalan ini,” tegas Tomson.
Tomson mencontohkan pelaksanaan Sail Banda di tahun-tahun sebelumnya, di mana masalah transportasi dan akomodasi dapat diatasi secara kreatif, termasuk menghadirkan hotel terapung sebagai solusi inovatif.
Ia menilai bahwa penundaan ini adalah kerugian besar bagi Maluku. Bukan hanya karena ivent tersebut menjadi wadah peningkatan kesadaran bela negara dan pembangunan karakter generasi muda, tapi juga merupakan peluang emas untuk mempromosikan potensi pariwisata laut, darat, dan budaya daerah 3T—terutama Kabupaten MBD.
“Gagal memanfaatkan momentum nasional seperti ini hanya menunjukkan kelemahan strategi dan visi kepemimpinan,” pungkas Tomson.
Kini publik menunggu klarifikasi lebih lanjut dari Gubernur Maluku. Namun satu hal yang jelas, penundaan ini telah meninggalkan kesan buruk: Maluku melewatkan kesempatan emas untuk tampil di panggung nasional.(MDS)









