KABUPATEN BEKASI — Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi akan menggelar kegiatan akbar JUMBARA (Jumpa, Bakti, Gembira) pada 14–16 November 2025 di Bumi Perkemahan Karang Kitri, Desa Karang Mulya, Kecamatan Bojongmangu.
Hajat lima tahunan ini menjadi momentum penting bagi PMI dalam menumbuhkan semangat kemanusiaan, kepemimpinan, dan solidaritas antaranggota Palang Merah Remaja (PMR) se-Kabupaten Bekasi. JUMBARA bukan sekadar kegiatan perkemahan, tetapi miniatur penerapan manajemen Palang Merah Remaja yang sesungguhnya — mulai dari perekrutan, pelatihan, hingga evaluasi peran relawan muda dalam menjalankan Tri Bakti PMR: berbakti kepada masyarakat, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan keterampilan hidup.
Kegiatan ini melibatkan seluruh komponen PMI, mulai dari pengurus, staf, pembina PMR, fasilitator, hingga para anggota PMR tingkat Madya dan Wira dari berbagai sekolah di Kabupaten Bekasi.
Alih-alih berorientasi pada lomba, JUMBARA tahun ini dikemas sebagai forum evaluasi dan pembelajaran bersama, dengan mengedepankan nilai-nilai kepedulian dan kebersamaan dalam semangat kemanusiaan.
Logo dan Filosofi: Dari “Bendo” untuk Bekasi Bangkit, Maju, Sejahtera
JUMBARA PMI Kabupaten Bekasi 2025 juga memperkenalkan logo baru hasil karya relawan muda PMI — sebuah bentuk simbolik yang menggabungkan nilai budaya dan semangat kemanusiaan. Logo itu mengangkat ikon khas Bekasi: “Bendo” (Golok Betawi), disandingkan dengan tiga sayap berwarna hijau, biru, dan kuning yang melambangkan tiga tingkatan PMR — Mula, Madya, dan Wira. Tiga sayap itu bukan sekadar ornamen, tetapi filosofi tentang Bekasi yang Bangkit, Maju, dan Sejahtera. Hijau melambangkan kepemimpinan (peer leadership), biru melambangkan dukungan sebaya (peer support), dan kuning menggambarkan semangat pendidik sebaya (peer educator). Sebuah karya visual yang menyatukan nilai kearifan lokal dengan semangat modern kepalangmerahan.
Ajang Pembinaan dan Pengembangan Karakter Remaja
JUMBARA menjadi wadah bagi anggota PMR untuk mengasah karakter dan keterampilan hidup. Melalui berbagai kegiatan — dari lokakarya jurnalistik remaja, pertolongan pertama, manajemen PMR, donor darah, hingga forum remaja dan bakti sosial — peserta diajak belajar menjadi pendidik sebaya, pemimpin sebaya, dan pendukung sebaya di lingkungannya.
Selain itu, panitia juga menyiapkan kegiatan khitan gratis, pengecatan mushola, dan bakti lingkungan sebagai bentuk nyata pengabdian sosial kepada masyarakat sekitar.
Dengan pendekatan partisipatif, seluruh peserta akan terlibat aktif dalam menggali potensi diri dan menumbuhkan empati kepada sesama.
Ketua PMI Kabupaten Bekasi, Drs. H. Akhmad Kosasih, menjelaskan bahwa pelaksanaan JUMBARA 2025 berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2019 sebagai pedoman pelaksanaannya.
Selain menjadi ajang pembinaan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari program kerja PMI Kabupaten Bekasi tahun 2025 yang berfokus pada penguatan karakter dan kapasitas anggota muda.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong seluruh komponen pembinaan PMR berperan sesuai tugas dan fungsinya. Dengan pendekatan yang edukatif dan menyenangkan, diharapkan tumbuh kesamaan persepsi, peningkatan pengetahuan, dan keterampilan kepalangmerahan yang bermanfaat bagi diri sendiri, teman sebaya, dan masyarakat,” ujar H. Akhmad Kosasih.
Belajar dalam Kebersamaan, Berbagi dalam Kegembiraan
Selama tiga hari pelaksanaan, peserta dari seluruh sekolah menengah di Kabupaten Bekasi akan menjalani serangkaian kegiatan perkemahan, lokakarya, hingga games kepemimpinan.
Suasana gembira dan persahabatan menjadi warna utama dari setiap sesi kegiatan, menggambarkan makna sejati JUMBARA: belajar, berbagi, dan berbakti dengan hati yang gembira.
Acara akan ditutup dengan Apel Penutupan JUMBARA PMR 2025, di mana seluruh peserta, pembina, dan fasilitator akan menerima penghargaan serta rekomendasi kegiatan lanjutan untuk pembinaan berkelanjutan di sekolah masing-masing.
“Harapan kami, dari Karang Kitri akan lahir generasi muda PMI yang tangguh, berkarakter, dan siap menjadi relawan masa depan — membawa semangat kemanusiaan dari Bekasi untuk Indonesia,” tutup H. Akhmad Kosasih.
“Berjumpa, Berbakti, Bergembira — Dari Bekasi untuk Kemanusiaan.”(CS)









